Minggu, 01 Juni 2008

BBM Gila = Mahasiswa Gila

Yo Readers, belum lama ini, akhir bulan mei, terjadi hal yang mendebarkan..... (sakit jantung apa?)

kejadian itu adalah.. eng ing eng... kenaikan BBM (Bisa Bikin Mampus)

Dengan kenaikan Premium (aka Bensin) dari 4500 menjadi 6000 (berasa nehh)
dan bahan bakar diesel (aka solar/biosolar) dari 4300 menjadi 5500 (mantepp)

mengakibatkan kenaikan harga - harga. mulai dari urusan perut sampe urusan de el el

Kerennya: Mahasiswa kita malah turun..... turun ke jalan buat demo. (paling tidak kita masih harus bersyukur, masih ada yang turun diantara segala macam kenaikan)

mereka meng"aspirasi"kan amanat rakyat (katanya), yaitu menolak kenaikan harga bbm.
dengan alasan hidup semakin susah (stupid reason, kalo mao ga susah, mati aja, memang dari dulu hidup terkenal susah koq)

Mahasiswa seperti ini, tidak layak disebut mahasiswa, karena:
1. pemikiran mereka sempit
2. mereka masih belum bisa berhitung
3. tidak mampu membuat sebuah alternatif yang baik

penjelasan lebih lanjut:
1. Pemikiran mereka sempit.
motor aja ga lewat..... gimana mao dibilang lebar? (just kidding)
mereka masih melihat hal ini dari sudut pandang "aku" dan bukan "kami semua, senegara" kalo dia, dari dolo senang hidup susah, kenapa sekarang tambah susah tambah ribut? seharusnya dia tambah senang. tidak pernah membaca berita (mengikuti harga bbm, di luar negeri, entah jgn2 masih pada buta huruf?)

2. mereka masih belum bisa berhitung.
masa satu tambah satu jawabannya cuman 2? khan sekarang dah banyak tuh, bisa dapet rumah lagi (just kidding)

kalo bisa berhitung, mereka akan ngitung hal2 sebagai berikut:

-air gelasan @500 perak, sehari 3(normal), 8 (demo mode) = 4000 (belum naek)
-ongkos ke tempat demo (pp) = 5000 (harga baru)
-makan (mao ga mao musti bungkusan yang mahal) = 10000 (harga baru)
-cemil2 (permen, dsb) = 1000 (sampe selesai)
-rokok = 5000 (ngeteng)
-atribut ke pribadian = 5000 (harga nego)
-ribut2 masuk rs, biaya pengobatan = 30000 (obat+urut2)
-biaya dll = (secukupnya)
---------total---------- = 60000 (belum dll)

demo sebulan 4 kali (seminggu sekali, dengan jadwal pasti) = 4 X 60000 = 240.000

dari pada demo, mending jualan aer di tempat demo

omzet (yang umum2 aja, dengan asumsi pendemo ada 100 orang)
-aer = 50.000
-roko = 500.000
-makan = 1.000.000
---total--- = 1.550.000
untung
(asumsi untuk semuanya 15%)
= 232.500 << pake kalkulator ne ngitungnya

nah sekarang bandingkan kalo demo sebulan 4 kali, mending u jualan di tempat demo, sehari aja bisa buat modal demo sebulan. makanya jadi mahasiswa jgn tolol. kerja dolo baru demo.

3. tidak mampu membuat alternatif yang baik
mahasiswa koq nuntut aja ya? nenek2 juga bisa, karena otak mereka dah keras. apa mahasiswa yang demo juga sama?
alhasil dari ketidakpernah-an membaca dan mengikuti berita, mereka tidak pernah siap untuk menghadapi kejadian seperti ini. dengan "aku" nya yang tinggi, menjadikan keegoisannya luar biasa. tidak pernah berpikir, dan tidak ada jalan keluar yang diberikan, hanya sekedar ngumpul2 bersama teman (demo dalam artian lain adalah "ono ora ono, sing penting ngumpul). so, kapan ilmu mu digunakan? kecuali isi kepalamu kosong, silahkan kirimkan ide dan gagasan yang membangun.

yeah, sekian 3 ketololan yang dilakukan para mahasiswa pendemo. (sebenernya masih ada lagi, dan akan dikeluarkan kalo masih ga sadar juga), so tunggulah DuniaDalamGila selanjutnya.

Readers, cu, hav fun, may u be blessed.

Salam.
Life is beautiful

2 komentar:

marsel mengatakan...

you're damn right my friend, hahaha...
life sucks, just how we make our live become much better.

Freak+Insane mengatakan...

behh... ini komentar lo pertama kalinya di blog gwe hahahahaha

marsel... hahahaha agak aneh dengernya tapi yes that's you

yeah bener tuh just be happy