Rabu, 12 Maret 2008

MLM or NetworkMarketering

Guys, sebenernya gwe ga terlalu pengen ngomongin hal ini sampe suatu ketika pas lagi ngebrowsing2 (tadinya sigh pengen cari pemuasan napsu, tapi eh akhirnya gwe terpikat sama sesuatu hal yang laen, ya hal ini) disebuah forum terkenal (terkenal rame n dengan content yang RUARR BIASA).



ada sebuah thread yang judulnya "gwe kehilangan sahabat gwe gara2 mlm" << ya or sejenisnya dah maap gwe pikun (pikun is good for your health lohh, kecuali pikun makan obat).

di thread ini makhluk halus (soalnya ga ketemu langsung ama orangnya) itu menceritakan begimana dia sampe kehilangan sahabatnya gara2 sahabatnya masuk mlm. tiap hari sahabatnya itu ngajakin dia masuk mlm, n diceritain ono itu, (well, kalo lo dah pernah di"prospek"-in sama orang mlm, pasti tau).

ya dia ceritain masalah bahwa sebetulnya dia bukan someone yang ambisius dan punya keinginan yang tinggi bener setinggi gedung pencakar langit (kasihan langit kalo bisa teriak dia bilang jgn cakar gwe lagi), dimana orang tipe ini sebetulnya adalah orang yang memprioritaskan hubungan relasi yang baik antara manusia.

dia curhat sedemikian rupa karena dah kehilangan sahabatnya gara2 sebuah kekuatan duniawi yang sudah didewa2kan, yaitu money (uang. red). dia merasa sangat jauh dari sahabatnya ini, padahal dari kecil dah tumbuh bareng, (tau de kalo ampe nyolong bareng, tapi itu pengalaman yang indah tuh).

kasihan? (well ya maybe)
sedih? (napa lo musti ikut2an sedih?)
pengen marah? (keep cool man/gal)
or beribu emosi lain yang tidak bisa dimasukkan dalam sebuah kotak untuk programming?

kalo penulis (ya gwe getoo looohh) memikirkan bahwa itu adalah sebuah jalan. terkadang orang terlalu mementingkan hasil (uang dalam hal ini) daripada prosesnya.
terkadang orang memiliki prioritas lain dalam hidupnya (priority list), dan hal ini apa bisa dilarang? kau tanya lah Tuhan mu (karena when i'm writing, yang baca banyak orang, n banyak agama, so, i make it general)

so, bagaimana cara terbaik menurut versi si geblek yang nulis blog ini dalam menanggapi hal tersebut?

hidup itu indah, sekali lagi dan selamanya akan selalu ku ucapkan.
jangan kau lihat dirimu besar
jangan kau lihat dirimu kecil
lihatlah dirimu sebagaimana dirimu, dan bukan membandingkannya dengan orang lain.
namun bukan sebagai alasan bila memang kamu dibawah orang lain, lakukan yang terbaik, dan buat yang terbaik itu lebih baik setiap kesempatan.

jangan kasihan, jangan sedih, pejalan kaki pnya trotoar, transjakarta (indonesian mass bus) punya buswae, pesawat terbang di udara, kapal melintasi lautan.

all, semua ada jalanya sendiri, just pick the correct and right way for your self.

Salam Gila,

Life is beautiful.

p.s : bagi mereka yang kurang gila, diharapkan untuk tidak jadi gila.

2 komentar:

Leo Haryanto mengatakan...

gw ga baca kisah nya langsung jadi gw ga tau pasti keadaan nya tapi ini sedikit dari gw

klo dilihat dari yang di jabarkan diatas bukan sebuah "MLM" yang merusak persahabatan itu, tapi karena penulis cerita nya merasa tergangu oleh sahabatnya yang ingin berbagi, mungkin bagi sahabat penulis cerita tsb merasa cocok dengan MLM dan ingin berbagi dengan sahabatnya.
Dan satu lagi yang menurut gw sedikit salah (dan ini karena gw ga baca secara langsung cerita nya) penulis bukan kehilangan sahabatnya tapi dia yang memutuskan untuk tidak bersahabat

Leo Haryanto

Freak+Insane mengatakan...

well @ leo, mungkin sadja.
mengapa? mungkin dia karena memang sudah terlanjur anti-mlm, jadi ketika sahabatnya kasi mlm, jadi dia ngerasa ga enak bgt n penulis yang memutuskan untuk stop sebagai seorang sahabat.

well, persahabatan itu kayak tali khan? ada ujung 1 dan ujung laennya, kalo ga ketemu ya putus (kiasan) dah, tapi putus dimana, itu masalahnya. well, thx to leo dengan pencerahannya, oi yang laen mana nigh?

Ari,
Life is beautiful